Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat, ternyata ada penyakit lain yang mendasari penyebab meninggalnya anak tersebut.
Yakni saat divaksinasi sedang mengalami serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) masa inkubasi.
“Hasil NS1 yang positif, penanda bahwa anak tersebut terinfeksi DBD. Fatalitas itu belum bisa dipastikan karena imunasi,” ujarnya.
Hasil laboratorium anak, jelas Uus, menunjukan terdapat kegagalan akut pada organ hati. Terlihat dari SGOT dan SGPT-nya sangat tinggi.
“Sudah terjadi kegagalan akut pada liver ditambah encelopati yang menyebabkan fatalitasnya (kematiannya),” tuturnya.
Ia menegaskan, meskipun secara kebetulan usai vaksin dua hari sebelumnya namun perlu dipahami pula ada penyakit lain yang menyebabkan kematian.
“Supaya bisa dipahami oleh masyarakat jangan sampai ada pemahaman karena setelah mendapat vaksin.”
“Dari tanda-tanda laboratorium serta hasil pemeriksaan medis yang dilakukan, sudah didahului oleh penyakit yang dideritanya yakni demam berdarah,” ungkapnya