Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, S.E., M.AP., menyoroti urgensi penguatan Bahasa Indonesia di kalangan Generasi Z (Gen Z). Menurutnya, penguasaan dan praktik keadaban berbahasa oleh anak muda merupakan kunci utama untuk menjaga kedaulatan negara di era digital yang penuh tantangan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Diseminasi Kebahasaan di wilayah Tasikmalaya, yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi bahasa dan sastra.
Ferdiansyah mengungkapkan kekhawatiran atas minimnya perhatian Gen Z terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Paparan media sosial dan bahasa asing yang masif cenderung mengikis kecintaan pada bahasa nasional.
“Bahasa bukan sekadar alat komunikasi. Bahasa adalah identitas, roh bangsa, dan penjaga kedaulatan kita. Jika generasi muda kita acuh tak acuh terhadap Bahasa Indonesia, maka kita rentan terhadap infiltrasi budaya yang mengancam nilai-nilai kebangsaan,” tegas Ferdiansyah, politisi dari Fraksi Golkar ini.
Keadaban berbahasa, lanjutnya, harus dipahami sebagai etika dan moral dalam menggunakan bahasa, baik di ranah publik maupun di ruang digital.
Dalam sesi tersebut, anggota DPR yang membidangi pendidikan dan kebudayaan ini juga mengingatkan bahwa Parlemen menargetkan Bahasa Indonesia bisa digunakan dalam forum-forum internasional, seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Bagaimana mungkin kita bisa menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional jika di rumah sendiri, Gen Z sebagai penerus bangsa, tidak menggunakannya dengan bangga dan benar?” tanyanya retoris.
Ferdiansyah berharap, guru, mahasiswa, dan praktisi yang mengikuti diseminasi ini dapat menjadi “corong” dan agen perubahan yang menyebarkan semangat cinta Bahasa Indonesia sebagai pondasi utama menjaga kedaulatan di tengah arus globalisasi.